Rebutan Hak Paten..Antara Bajaj Dan Honda…Kemenhum HAm Gimana ini??

Setau ane..dalam sejarah permotoran..motor yg menganut sistim satu cylinder double busi itu hanya Bajaj Pulsar aja..ngk ada yg lain..dlu aja TVS mo ikut2an tapi gak jadi..nah sampai hari ini..ane baca di sebuah artikel di Detiknews…ada hal yg mengagetkan..nih beritanya :

Jakarta – Wus.. Motor Bajaj melintasi jalanan Jakarta. Iklannya pun wara- wiri di berbagai media. Namun siapa sangka, hak paten teknologi mesin motor kebanggaan masyarakat India ini menjadi masalah di Indonesia.

Seperti terungkap di pengadilan siang ini. Bajaj Auto Limited sebagai produsen motor Bajaj menggugat Ditjen Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM). Sebab, permohonan paten untuk sistem mesin pembakaran dalam dengan prinsip empat langkah ditolak dengan alasan sudah dipatenkan terlebih dahulu oleh Honda Giken Kogyo Kabushiki Kaisha.


“Kami memohon penolakan ini dibatalkan oleh majelis hakim,” kata kuasa hukum Bajaj, Agus Tribowo Sakti dalam berkas kesimpulan yang disampaikan kepada majelis hakim di PN Jakarta Pusat, Jalan Gajah Mada, Jakarta, Kamis, (29/9/2011).

Kasus tersebut bermula ketika Ditjen Haki menolak permohonan pendaftaran paten Bajaj pada 30 Desember 2009 dengan alasan ketidakbaruan dan tidak mengandung langkah inventif. Atas penolakan tersebut, Bajaj Auto mengajukan banding ke Komisi Banding Paten. Namun Komisi Banding dalam putusannya pada 27 Desember 2010 sependapat dengan Direktorat Paten sehingga kembali menolak pendaftaran paten tersebut.

“Ahli yang kami hadirkan, Andy Noorsaman Sommmeng menyatakan prinsip Bajaj adalah baru,” bela Agus.

Menurut Andy yang memberikan kesaksian dalam sidang tersebut, satu silinder jelas berbeda dengan dua silinder. Untuk konfigurasi busi tidak menutup kemungkinan ada klaim yang baru terutama dalam silinder dengan karakter lain.

Namun, kebaruannya adalah ukuran ruang yang kecil. Dimana harus ada busi dengan jumlah yang sama. Hal di atas adalah baru, sebab penempatannya adalah satu mesin V (double silinder) dan lainnya adalah satu silinder.

“Keunggulan bakan bakar yang hemat dan emisi yang ramah lingkungan adalah bentuk kebaruan,” terang Agus.

Tapi jangan buru- buru percaya begitu saja. Sebab, Ditjen HAKI punya catatan tersendiri sehingga menolak permohonan paten ini. Yaitu, sistem ini telah dipatenkan di Amerika Serikat atas nama Honda Giken Kogyo Kabushiki Kaisha dengan penemu Minoru Matsuda pada 1985. Lantas oleh Honda didaftarkan di Indonesia pada 28 April 2006. Namun dalih ini dimentahkan oleh Bajaj.

“Bajaj telah mendapat hak paten di negara asalnya, India selaku satu anggota World Intellectual Property Organization,” sangkal Agus.

Namun Ditjen HAKI tidak mau berkomentar panjang atas gugatan ini. “Nanti saya lapor pimpinan dulu,” kata kuasa hukum Dirjen HAKI Ahmad Ikbal Taufik usai sidang.

Bajaj merupakan perusahaan yang berdiri sejak 1926. Perusahaan ini bergerak di berbagai sektor industri seperti kendaraan roda dua, kendaraan roda tiga dengan berbasis pada ilmu pengetahuan yang telah beroperasi dilebih dari 50 negara antara lain Amerika Latin dan Afrika.

Sungguh diluar dugaan..mosok Honda yg mematenkan hak ini duluan di Indonesia??..kalo iya..kenapa gak dipakai sekarang??..apa karena cost mahal??..dan Honda ogah ngasih produk berkwalitas dengan harga murah…alasannya yee..katanya sih orang2 sini kalo dikasih teknologi cuanggih..mana kuat beli??..sebagai contoh di HOnda spacy aja…tuh Honda ogah full teknologi dan kualitas di produk yg katanya GLOBAl??

Kalo bajaj??..dari India hingga menyentuh seluruh dunia..sama aja kualitasnya..paling cuman beda sari guard dan sepatbor belakang menyesuaikan..ini contoh pabrikan yg bagus..yah nampaknya pemerintah kita lebih care ama yg punya duit lebih..mo gimana lagi??..Merdeka Indonesiaku 😀

81 thoughts on “Rebutan Hak Paten..Antara Bajaj Dan Honda…Kemenhum HAm Gimana ini??

  1. scem(suzuki) – diasil cylinder(yamaha) = sejenis tapi tak sama

    Vvt i(toyota) – v tec(honda) = sejenis tapi tak sama

    Rc valve(honda) – super kips(kawasaki) = sejenis tapi tak sama

    Begitu pula i dsi honda jazz dengan dts i bajaj pulsar…
    Prinsip dari keduanya jika dirunut dari teknologi dan cara kerjanya jelas berbeda…
    Coba deh pada busi salah satu di honda jazz dilepas kabelnya(busi utama)..
    Pasti tidak akan hidup mesinnya..

    Sedangkan pada bajaj pulsar series.. Entah busi kiri ataupun yang kanan dilepas kabelnya..
    Mesin tetap dapat dihidupkan..

    Karena cara kerja dari kedua teknologi tsb berbeda TOTAL….
    karena prinsip i dsi pada jazz itu ialah busi kedua akan hidup jika melewati batas2 tertentu seperti rpm dan bukaan throttle…
    Beda halnya dengan milik bajaj.. dua busi memang benar benar berfungsi layaknya 1 busi alias mematik bersamaan…

    Dari sini saja sudah beda…

    apa karena sama 2 busi, jadi ”kesannya” bajaj itu mencontek honda…

    Kalo bgitu honda mencontek ”hasil karya” mesin ”otto” dong…
    Yaitu 4 langkah alias 4 tak..
    Wkwkwkwkwkwk
    JADI KENAPA YANG DIPERMASALAHKAN MALAH 2 BUSI DALAM 1 SILINDER…??
    Tau ga sihh hukum dunia…
    YANG BERKUASA YANG MENANG…

    Indonesia adalah ”lahan subur” bagi honda..

    Satu tahun saja honda ga bisa jualan motor satupun.. Bakalan gulung tikar tuh perusahaan di indo..

  2. mungkin sumber masalahnya gini kang lingga ” yang dipatent kan bajaj kurang spesifik jenis engine nya”

    coba patent dengan sepsifik 2 spark plug dalam satu combustion chamber pada engine sepeda motor” ya pasti bajaj dapat jatah penemuan baru , lha masalahnya kalau terlalu umum “engine” bener kata bro arm meski i-DSI honda jazz berbeda dengan DTS-i jika anggapan patent nya terlalu umum (2 busi dalam 1 silinder) ya memang kenyataannya honda yang duluan ……. ngomong2 masalah i-DSI dengan DTS-i jauh2 berbeda “ingat kata kunci ” i ” dalam i-dsi = intelegent sedangkan DTS-i “i” nya= ignition , jauh lebih rumit i-DSI dalam merancang dan bagaimana system kerja nya :mrgreen: CMIIW

  3. honda lagi gentar terhadap bajaj…. ini juga semacam perang urat syaraf…. di India Bajaj adalah nomor 2 terbesar. di sana Honda baru mulai merintis….

  4. paten???? di negeri ini???? yg jelas cukup satu kata, WANI PIRO?????
    BERES DAH URUSAN DG SEGEPOK DUIT…..
    inget cerita dosen kimia gue dulu, dia punya inovasi buat komposisi minyak rem baru asli produk lokal, penelitian habis 95 jt, trus mau minta paten, eh sama pejabatnya bukanya dibahas teknologinya, malah diajak jalan2 ke showroom mobil, ditwari mau mbeliin mobil yg mana, opo ora edan tuh??? coz ga ada uang, akhirnya batal tuh dpt paten…..
    makanya bangsa ini gak maju2…. inovasi anak bangsa selalu dikebiri…
    kita dijajah olah orang kita sendiri boss….

Tinggalkan Balasan ke gogo Batalkan balasan